Isue Ahmadiyah & Euro Cup Selamatkan SBY

23 Juni 2008

Analisa tentang telah direkayasanya peristiwa Monas semakin mununjukkan titik terang. Bahwa ada kesengajaan pihak pihak tertentu untuk membenturkan massa FPI dengan AKK-BB dengan maksud memindahkan perhatian masyarakat dari isue kenaikan BBM semakin meyakinkan. Durasi berita tentang penentangan kenaikan BBM semakin hari semakin menciut saja. Padahal sebelum peristiwa Monas kejadian demo mahasiswa sudah mulai mengerucut dan mengancam penguasa. Persis seperti peristiwa 1998 yang akhirnya bermuara pada turunnya Soeharto. Hiruk pikuk Euro Cup 2008 semakin menyelamatkan pemerintah dari ancaman mahasiswa.

Kasihan para mahasiswa yang telah berkorban melalui demo. mogok makan bahkan sampai ada korban meninggal (mahasiswa Unas) namun menguap begitu saja. Bahkan diantara mahasiswa turut terperangkap dengan isue ahmadiyah dengan memindahkan isue demo mereka ke pembubaran FPI maupun ahmadiyah.

Bagi saya pihak yang paling bertanggung jawab terhadap situasi “pembodohan rakyat” ini adalah media massa yang sangat disayangkan justru ikut ikutan bodoh tanpa reserve.

Para politikus negeri ini betul betul sudah buta hati dan menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuannya masing masing. Para manusia politik teras negeri ini bagi saya hanyalah segerombolan si berat pada majalah anak anak yang kerjanya hanya merampok dan merampok. Gaya bahasa intelek serta dasi yang mentereng tak lebih hanya topeng muslihat menutupi hati srigalanya.

Ya Allah.., anugerahilah bangsa ini kecerdasan agar lebih kritis dalam menyikapi perangkap demi perangkap yang disediakan oleh para pemimpinnya sendiri. Anugerahilah pula para ulama ulama pemimpin umat ini kecerdasan, agar mampu bersikap kritis dan bukan reaktif. Sehingga mampu menggiring umatnya pada sikap yang efektif tanpa harus terperosok dalam kebodohan berjamaa’ah.

Sesungguhnya Allah akan mengangkat beberapa derajat bagi umat Nya yang berpikir (cerdas).

Salam kritis,

Muttaqin asykarie


Buronnya Munarman diSkenariokan..!!

7 Juni 2008

Eforia Anti FPI Terus di “pelihara” dengan Buron-nya Munarman

Sudah satu minggu peristiwa pemukulan masa FPI terhadap kelompok Aliansi lintas kepercayaan di area Monas DKI.

Media massa masih dengan gencar memberitakan peristiwa itu. Sejak peristiwa penyerangan, penangkapan pimpinan FPI melalui penyerbuan oleh 1500 an polisi, hingga berita buron nya Munarman sang pemimpin pasukannya FPI. Seakan suatu pekerjaan yang begitu sulit bagi kesatuan Polri untuk menangkap seorang Munarman. Sementara peliputan demo anti BBM semakin terpojok dengan durasi yang semakin mengecil.

BENARKAH MUNARMAN BURON dan  TAK DIKETAHUI KEBERADAANNYA ? SEBEGITU SULITKAH BAGI POLRI UNTUK MENGENDUS KEBERADAAN MUNARMAN ?

Hmm…, tetaplah cerdas kawan, janganlah terlena oleh SANDIWARA yang sedang di skenariokan sedemikian “cantik” (Walaupun bagi saya sebenarnya sandiwara tersebut sedemikian KASAR )

Ada sekelompok dalang yang sekarang berupaya “MEMELIHARA” eforia anti FPI ini, sehingga ceritanya terus berlanjut dan menyita perhatian publik. Pelarian Munarman dibuat sedemikian dramatis, sehingga media terus memantau perkembangan dari kasus ini.

Sadarlah kawan….terutama buat Habib Riziek dengan masa FPI nya, massa NU pro Gus Dur, bahkan mungkin termasuk Munarman sendiri…, kalian telah masuk dalam skenario murahan….kalian memang telah disiapkan sebagai tumbal…hanya untuk 2009…!!

Puihhhh….., gak semua orang mampu ditipu dengan rekayasa ini…..!! Tetaplah Cerdas..dan Fokus pada penderitaan rakyat akibat keserakahan segelintir makhluk tak bernurani..!!

By-
Muttaqin asykari

Berikut E-mail Munarman yang konon katanya dari Tempat Persembunian :

Seseorang mengirimkan e-mail yang diterima detikcom dengan judul ‘Pernyataan Resmi Munarman’. Isi email sama dengan pernyataan Munarman dalam video yang dikirimkan ke redaksi antv.

E-mail dikirimkan oleh W242 dengan account e-mail nikuje@yahoo. com. Redaksi detikcom telah menerima e-mail dengan subject ‘Pernyataan Resmi Munarman’ ini pada Rabu (5/6/200 kemarin. Materi e-mail ditulis dengan huruf kapital, namun berikut telah dikonversi menjadi huruf kecil.

Berikut isi lengkap e-mail Munarman yang dikirimkan dari tempat persembunyian.

Assalamu’alaikum wr. Wb

Kepada yth rekan-rekan pers,

Mohon ini dijadikan sebagai bantahan saya dan tanggapan saya atas pernyataan sepihak bahwa saya melarikan diri.

Perlu saya sampaikan bahwa sampai saat ini saya belum datang ke Polda Metro Jaya adalah lebih disebabkan agar hukum dapat berjalan adil dan seimbang.Bukan bekerja atas tekanan dari pihak-pihak yang mengusasi dan mengendalikan arus informasi.

Selain itu juga, sebagaimana pernyataan saya dalam berbagai konferensi pers terdahulu bahwa saya akan bertanggung jawab penuh atas peristiwa Monas walaupun secara hukum saya belum dinyatakan sebagai orang yang terbukti dinyatakan bersalah.

Saya menegaskan bahwa Presiden Republik Indonesia sebagai pejabat publik nomor 1 di republik yang menggunakan prinsip negara hukum ini haruslah sebagai pihak pertama yang mencontohkan kepatuhan pada hukum dan perundang-undangan. Kepatuhan dan keterikatan presiden pada hukum dan
perundang-undangan itu mestilah diwujudkan dan dibuktikan melalui kebiijakan dan tindakan yang sudah diatur dalam hukum dan per-undanng- undangan.

Oleh karenanya, sebagai wujud kepatuhan dan keta’atan seorang presiden pada hukum tersebut harus segera diwujudkan dan dibuktikan dengan segera menerbitkan keputusan presiden tetang pembubaran organisasi Ahmadiyah dan menyatakan bahwa Ahmadiyah adalah organisasi terlarang, karena tindak kriminal yang merupakan perbuatan pidana penodaan dan penyalahgunaan agama oleh Ahmadiyah tersebut, secara prosedur hukum telah ditetapkan melalui hasil penelitian Litbang Depag dan telah diputuskan dalam rapat Bakor Pakem. Ada aturan hukum positif yang berlaku secara yuridis formal dalam soal Ahmadiyah ini adalah Penetapan Presiden nomor 1 tahun 1965 jo UU no 5 tahun 1969.

Selain itu juga, presiden harus segera menutup laboratorium Namru-2 milik Angkatan Laut Amerika Serikat karena laboratorium Namru-2 tersebut sejak tahun 2000 lalu tidak lagi memiliki dasar hukum untuk beroperasi di Indonesia.

Kepatuhan dan keta’atan seorang presiden terhadap hukum dapat kiranya menjadi contoh nyata bagi saya untuk patuh dan ta’at pada hukum yang sama-sama berlaku baik terhadap sorang presiden maupun terhadap seorang warga negara biasa seperti saya. Inilah yang dinamakan dengan prinsip supremacy of
law dan equality before the law.

Kepada pihak Kepolisian RI, saya minta untuk sedikit bersabar sedikit, bukan maksud saya untuk menghindar dari proses hukum apalagi bersikap sebagai pengecut yang lari dari tanggung jawab. Tapi saya menginginkan presiden juga memberi respon terhadap masalah yang paling fundamental dalam masalah akidah yang prosedur dan mekanismenya sudah diatur dengan jelas untuk mengambil
keputusan tentang penodaan dan penyalahgunaan agama.

Saya akan datang dengan senang hati ke Mabes Polri bila respon Presiden terhadap justice (keadilan) melalui penegakan prinsip supremacy of law dan equality before the law juga dilakukan terhadap masalah Ahmadiyah.

Ya allah… Hanya kepada-Mu tempat aku meminta dan hanya kepada-Mu tempat aku berlindung.. . Engkaulah sebaik baiknya tempat berlindung dan tempat meminta pertolongan

Allahu Akbar … Allahu Akbar … Allahu Akbar

Hormat saya
Munarman ( asy / nrl )


Hati Hati Perangkap…, Lagu Lama..!!

4 Juni 2008

Hati Hati Perangkap …!!

Malam ini seperti biasanya rutinitasku pada pukul 19.00 s/d 20.00 kalau pas ada waktu kugunakan untuk melahap semua berita malam di beberapa channel TV. Kugenggam dan kugunakan remote control untuk menghindari iklan dan menggunakan sedikit waktu itu secara efektif agar tak ada berita yang terlewatkan.

Namun sebegitu heboh nya sebuah berita, sehingga seluruh stasiun TV menyiarkan berita yang sama. Yakni tentang “Penyerangan anggota FPI pada aliansi kebangsaan kebebasan beragama di sekitar Monas Minggu lalu”.

30 menit kulewatkan, hampir tak ada berita lain.

Hmm…, sebegitu mudah nya kah bangsa ini tertipu oleh kiat kiat politik usang yang sebenarnya bukan barang baru. Kasihan mahasiswa mahasiswa “pejuang rakyat” yang masih mogok makan itu. Kasihan mereka yang masih teriak teriak dikampusnya masing masing itu. “…turunkan BBM….turunkan SBY – JK…..” dengan suara seraknya mereka tinggal segelintir, dan sudah hampir tak ada yang menggubris. Termasuk media yang notabene lambang kecerdasan, begitu mudah di alihkan oleh provokasi sesaat itu.

Sadarlah bangsaku…tetaplah cerdas..! Ini secara terang benderang adalah upaya peralihan isue BBM. Anda bisa mengikuti kronologis kerjadian di Monas itu secara tetap cerdas. Bagaimana mungkin di hari dimana massa Hibrur tahir Ina (HTI) & FPI yang sudah mendapatkan ijin kepolisian, tiba tiba Aliansi beragama itu tetap ngotot Demo disekitar lokasi tsb walaupun belum mendapat ijin polisi ? bahkan polisi sudah memperingatkan mereka. Lalu di sela sela orasi mereka, ada teriakan Laskar Syetan dan kapir ? lalu ada seseorang yg menggunakan senjata api menembak ke atas ?

Hmm….., saya sama sekali bukan simpatisan FPI yg saya akui memang terkadang kelewatan dalam aksinya. Tapi sekali lagi.., tetaplah sadar, jangan panik, dan jangan terjebak…!!

Bagi adik adik mahasiswa, rakyat kecil sangat berharap pada kalian, sebagaimana senior senior kalian telah membebaskan negeri ini dari cengkraman segelintir penguasa yang super KKN. Tetaplah fokus pada isu BBM, janganlah terpropokasi ikut ikutan demo anti FPI. Ini jebakan…., jebakan lagu lama yang usang, tapi tetap efektif bagi rakyat yang masih mayoritas berada di bawah garis kecerdasan ini. Wong sekolah aja baru berani mewajibkan 9 tahun…he..he.., kapan pinter nya..?

Oke..deehhhh…, selamat buat dalang yang berada dibalik peristiwa Monas…, ternyata akal bulus kalian masih efektif..!!

By. A. Muttaqin